Politik dan Kesombongan: Mengupas Kebiasaan Mengejar Kemegahan di Indonesia
Politik dan kesombongan, dua hal yang seringkali tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kebiasaan untuk mengejar kemegahan seringkali menjadi pemicu dari sikap sombong yang merajalela di tengah-tengah masyarakat kita.
Menurut pakar politik, Dr. Azyumardi Azra, “Politik dan kesombongan seringkali saling berkaitan. Politik menjadi ajang untuk menunjukkan kekuasaan dan kemegahan, yang pada akhirnya dapat memunculkan rasa sombong pada para pemimpin dan elit politik.” Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pejabat politik di Indonesia.
Kesombongan juga seringkali terlihat dalam budaya politik di Indonesia, di mana para politisi seringkali lebih memilih untuk mengejar kepentingan pribadi dan kelompok daripada kepentingan rakyat secara keseluruhan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat politik di Indonesia seringkali dipenuhi oleh intrik dan konflik kepentingan.
Namun, tidak semua politisi dan pemimpin di Indonesia terjebak dalam lingkaran kesombongan. Menurut Gita Wirjawan, seorang pengusaha dan mantan Menteri Perdagangan, “Kemegahan seharusnya bukanlah tujuan utama dari berpolitik. Politik seharusnya menjadi sarana untuk melayani rakyat dan membangun bangsa, bukan untuk mengejar kekuasaan dan kemegahan pribadi.”
Untuk mengatasi kebiasaan mengejar kemegahan dan kesombongan dalam politik, diperlukan kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat Indonesia. Kita sebagai rakyat juga memiliki peran penting dalam memilih pemimpin yang jujur, berintegritas, dan mampu melayani kepentingan rakyat secara adil.
Sebagai konklusi, politik dan kesombongan memang seringkali menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan di Indonesia. Namun, dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat, kita dapat mengubah paradigma politik di Indonesia menjadi lebih bersih, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, “Politik harus menjadi sarana untuk melayani rakyat, bukan untuk mengejar kemegahan diri sendiri.”