Peran Politik dalam Mempengaruhi Kesejahteraan Karyawan
Peran politik dalam mempengaruhi kesejahteraan karyawan memang tidak bisa dianggap remeh. Politik memiliki pengaruh yang besar terhadap kebijakan-kebijakan yang dapat memengaruhi kondisi kesejahteraan para karyawan di suatu perusahaan.
Menurut Prof. Dr. M. Nur Hidayat Sardini, seorang pakar ilmu politik dari Universitas Indonesia, “Peran politik dalam konteks kesejahteraan karyawan sangat penting, karena kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau partai politik dapat berdampak langsung pada kondisi sosial dan ekonomi para pekerja.”
Dalam dunia kerja, kebijakan politik seperti regulasi ketenagakerjaan, pajak, dan upah minimum sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan. Sebagai contoh, peningkatan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Namun, di sisi lain, kebijakan pajak yang tinggi juga dapat mempengaruhi penghasilan karyawan.
Selain itu, peran politik juga dapat terlihat dalam hubungan antara perusahaan dengan pemerintah atau partai politik. “Lobi politik yang dilakukan oleh perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah yang berdampak pada kondisi kesejahteraan karyawan,” ungkap Prof. Dr. M. Nur Hidayat Sardini.
Namun, peran politik dalam mempengaruhi kesejahteraan karyawan juga memiliki sisi negatif. Misalnya, adanya praktik korupsi di level politik dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang seharusnya untuk kesejahteraan karyawan menjadi terhambat.
Dalam konteks ini, penting bagi para pemangku kepentingan, baik dari pihak perusahaan maupun karyawan, untuk memahami peran politik dan bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Dengan demikian, diharapkan kondisi kesejahteraan karyawan dapat terjaga dan ditingkatkan secara berkelanjutan.