Pengaruh Politik Terhadap Kondisi Ekonomi dan Ketenagakerjaan
Pengaruh Politik Terhadap Kondisi Ekonomi dan Ketenagakerjaan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai dua aspek yang saling terkait, kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara.
Menurut Prof. Dr. Rizal Ramli, ekonom senior Indonesia, “Politik merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan suatu negara. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah, baik dalam hal fiskal maupun moneter, akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.”
Sebagai contoh, kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh suatu negara dapat mempengaruhi kondisi ekonomi global dan pasar tenaga kerja. Hal ini bisa terjadi jika negara tersebut melakukan pembatasan impor barang dan jasa dari negara lain, yang pada akhirnya dapat memicu perang dagang dan merugikan pelaku usaha di kedua negara.
Selain itu, kestabilan politik juga berperan penting dalam menentukan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan suatu negara. Ketika terjadi gejolak politik, investor cenderung menarik dananya dari pasar, yang berpotensi mengakibatkan turunnya nilai tukar mata uang dan melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19 dan gejolak politik yang terjadi. Hal ini juga berdampak pada tingkat pengangguran yang meningkat, menunjukkan betapa pentingnya stabilitas politik dalam menjaga kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
Dari sini kita bisa melihat betapa pentingnya peran politik dalam menentukan arah dan kondisi ekonomi serta ketenagakerjaan suatu negara. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memahami dan mengawasi kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah, agar dapat berkontribusi dalam membangun perekonomian yang lebih baik.